Berpuasa Bagi Wanita Hamil

Berpuasa Bagi Wanita Hamil

Bagi wanita hamil, selaras dengan alam berarti dia beserta keluarganya turut mendukung kesehatannya dan menyediakan semua kebutuhan bayi yang sedang tumbuh di dalam kandungan. Untuk menjadi sehat dan melahirkan bayi yang sehat, wanita hamil butuh menghirup udara segar, minum air bersih, dan makan makanan yang sehat dan alami. 

Wanita hamil perlu mencari keseimbangan antara kegiatan berolah raga ringan dan kegiatan lainnya seperti bekerja, berekreasi, berdoa, dan beristirahat. Semua wanita hamil bermimpi memiliki bayi yang sehat, bahagia, pintar, dan kreatif. Bukuini didedikasikan bagi mimpi itu karena wanita yang sehat lebih cenderung melahirkan bayi yang sehat pula. 

Ibu hamil harus ingat dia harus makan untuk dua orang. Bahkan, jika mengandung bayi kembar, berarti harus makan untuk tiga orang. Ini bukan berarti harus makan dua kali lebih banyak, namun selama hamil dan menyusui memang perlu meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi. Ini artinya ibu perlu dua kali lebih sadar akan makanan yang dikonsumsi. Pilihlah makanan alami yang bergizi agar anda sehat. Dengan demikian, bayi akan lebih sehat pula. (Ibu Robin Lim, “Ibu Alami”)

Puasa adalah subyek yang kontroversial, karena wanita hamil mungkin merasa lebih spiritual dan karena itu jika mereka Muslim, mereka mungkin benar-benar ingin ikut dalam puasa Ramadhan.

“Jika seorang wanita hamil mengkawatirkan dirinya dan wanita menyusui mengkawatirkan anaknya di bulan Ramadhan (jika mereka berdua berpuasa) maka mereka berdua berbuka dan membayar fidyah untuk setiap hari dengan memberi makan kepada seorang miskin, dan keduanya tidak mengqodho.” (Diriwayatkan oleh At-Thobari no 2758. Syaikh Al-Albani berkata, “Isnadnya shahih sesuai dengan persyaratan Imam Muslim lihat al-Irwaa 4/19).

Allah menganggap setiap bayi berharga dan ingin para ibu untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk melindungi generasi berikutnya, termasuk makan dan minum dengan baik saat hamil dan menyusui. Harap anjurkan para ibu untuk tidak perlu terlalu banyak khawatir. 

Kekhawatiran yang berlebihan bisa berbahaya bagi ibu dan bayi. Hal ini karena hormon stres, kortisol, dapat menghambat pertumbuhan otak bayi. Anjuran kepada para ayah, jika mereka ingin bayinya cerdas, mereka harus membuat istri mereka bahagia. Tertawa adalah obat terbaik. (Ibu Robin Lim, “Bidan Alami”)

Sebuah penelitian dilakukan oleh ilmuwan AS berdasarkan sensus di AS, Irak, dan Uganda. Penelitian itu menemukan wanita hamil yang berpuasa cenderung memiliki bayi lebih kecil. Bayi kecil tersebut juga cenderung rentan kesulitan belajar ketika besar.

Para peneliti dari Columbia University itu menemukan tren ini paling kelihatan ketika ibu hamil berpuasa pada awal kehamilannya dan selama musim panas ketika hari terang lebih panjang. Itu artinya puasa berjalan lebih panjang pada musim panas. Buat ibu hamil itu ternyata membahayakan kesehatan janinnya.

Dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dari RS Pusat Pertamina, mengatakan bahwa puasa pada dasarnya diperbolehkan untuk ibu hamil yang keadaan ibu dan bayinya sehat. Dengan keadaan hamil tanpa masalah, bahkan trimester pertama pun dibolehkan berpuasa.

Selama kondisi kesehatan wanita hamil dan janin yang dikandungnya setelah dilakukan pemeriksaan dinyatakan sehat, maka wanita hamil diperbolehkan untuk berpuasa dengan syarat ibu hamil tetap mampu memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. 

Pemenuhan nutrisi ini harus sama dengan kondisi ketika tidak berpuasa cuman yang berbeda pemenuhan nutrisi ini dipindah waktunya tentunya dilakukan pada saat sahur dan berbuka puasa serta antara waktu berbuka puasa dan sahur.

Kandungan nutrisi dan gizi yang seimbang sekitar 2.500 kalori dalam sehari, dengan komposisi 50% karbohidrat (sekitar 308 gram), 30% protein (sekitar 103 gram), dan 10-20% lemak (sekitar 75 gram). 

Pemenuhan nutrisi bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna yang terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah, dan susu setiap kali bersantap buka dan sahur. Anda juga bisa menambahkan suplemen vitamin yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil selama berpuasa. 
Di samping itu, ada beberapa zat penting yang diperlukan saat kehamilan, di antaranya asam folat, zat besi dan kalsium. Asam folat diperoleh dari kacang-kacangan, zat besi didapatkan dari sayuran, sementara sumber kalsium bisa didapatkan dari susu dan ikan.


Berikut ini kondisi ibu hamil yang tidak diperbolehkan puasa:

 

1.    Menderita diabetes mellitus

Ibu hamil dengan diabetes harus menjalani pola makan sedemikian rupa agar gula darah tetap terkontrol. Karena itu, ibu hamil dengan diabetes tidak disarankan berpuasa. Pasalnya, selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol/bisa tetap stabil.

2.    Hipertensi

Tekanan darah selama kehamilan harus terkontrol dengan baik. Terlebih lagi pada ibu yang tekanan darahnya harus dikontrol dengan obat-obatan. Tekanan darah yang naik turun harus dihindari karena berbahaya buat kesehatan ibu dan bayinya.

3.    Perdarahan

Puasa pada saat menjalani kehamilan dengan perdarahan akan menambah parah perdarahan tersebut. Ibu hamil sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengatasi keadaan ini.

4.    Sakit maag

Memaksakan diri berpuasa pada ibu hamil yang punya sakit maag akan memberi peluang bagi kekambuhan penyakit itu.

5.    Dehidrasi

Kondisi ini berbahaya untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya. Dalam keadaan seperti ini, ibu hamil sebaiknya cepat berbuka. Terlebih lagi ibu hamil yang terancam dehidrasi karena diare, muntah-muntah, keringat dingin.

Tips :
  1. Konsumsilah makanan pemberi energi seperti gandum, beras merah dan cokelat. Jangan lupa tambahkan juga makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.
  2. Hindari makanan dan minuman manis yang berlebihan saat sahur dan berbuka puasa. Hal ini menyebabkan naiknya kadar gula darah dengan cepat. Akibatnya, ibu hamil akan mudah lelah dan memicu sakit kepala. Ini disebabkan tubuh membutuhkan banyak energi untuk mengolah gula.
  3. Mengonsumsi banyak protein seperti kacang-kacangan, daging, ikan dan telur saat sahur dan berbuka puasa membantu bayi tetap tumbuh baik meski sang ibu berpuasa. Namun, makanan tersebut harus dimasak matang.
  4. Pastikan ibu hamil mengonsumsi camilan sehat. Seperti kentang, buncis kukus dan buah-buahan. Hindari camilan tinggi gula dan lemak.
  5. Agar tetap terhidrasi, ibu hamil harus minum sekitar 1,5 - 2 liter air saat berbuka puasa dan sahur. Mensiasatinya dengan cara minum 2 gelas air putih selama sahur, 3 gelas saat berbuka, dan 3 gelas sepanjang malam.
  6. Hindari kafein karena dapat menaikkan intensitas buang air kecil. Akibatnya, tubuh kehilangan banyak air dan ibu hamil akan terasa lemas dan dehidrasi. Para pakar kesehatan menganjurkan, ibu hamil mengonsumsi air kelapa saat berbuka. Pasalnya, selain sehat air kelapa juga tanpa gula buatan.
Segera batalkan puasa jika ibu hamil mengalami:
  1. Muntah-muntah lebih dari 3 kali yang dikhawatirkan menyebabkan terjadinya dehidrasi;
  2. Mengalami diare yang diikuti rasa mulas dan melilit;
  3. Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pertanda kondisi tubuh sudah tidak stabil;
  4. Lemas, pusing diikuti dengan mata yang berkunang-kunang pertanda hipoglikemia dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi;
  5. Mengalami keringat berlebih khususnya keringat dingin pertanda bahwa tubuh bahwa kondisi fisik ibu hamil sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.

Penulis: Bidan Diana Arindi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar