Ayah ASI, Things To Do and Not To Do

Semua Perempuan, tentunya pasti senang. Diperhatikan apalagi dimanja oleh suaminya saat kondisi yang diperlukan. Namun, sayangnya tidak semua suami bisa memahaminya, terutama saat keduanya telah memiliki bayi dan harus merawatnya.

Banyak perempuan yang dilema dengan peran ayah.  Katanya ayah mencari uang sedangkan ibu mengurus rumah dan anak. Padahal suami dan istri adalah partner yang harus saling bekerja sama.
Sebuah keluarga tanpa adanya kerja sama antara suami-istri, ibaratnya seperti tubuh yang tidak memiliki jiwa. Hanya raga saja. Hidup namun seperti tidak hidup.

Pada masa menyusui diperlukan adanya kerja sama antara suami dan istri. Dengan adanya peran suami, kebanyakan para bunda berhasil memberikan Air Susu Ibu (ASI) dengan lancar.

Ayah ASI, Things To Do and Not To Do

Berikut adalah Hal-hal yang boleh dilakukan oleh suami (Things to do)


1. Ikut mengasuh bayi
Setelah persalinan, ibu mengalami kelelahan fisik yang luar biasa. Saat bersamaan, ibu harus menghadapi kondisi untuk mengurus bayi. Secara tidak langsung, tingkat emosional ibu pun tidak menentu.

Pada masa awal menyusui, ibu juga menghadapi banyak kendala. ASI tidak keluar bahkan bisa mengalami baby blues, yaitu keadaan yang muncul seperti gundah, sedih dan khawatir setelah melahirkan. Istri membutuhkan dukungan, sirami dengan pujian dan penghargaan atas usahanya.

Apabila ayah dapat berperan aktif membantu setiap kegiatan istri, situasi ini adalah yang diharapkan istri diseluruh dunia, seperti mengganti popok, memakaikan baju, memberikan bedak dan minyak telon, membereskan pakaian kotor, memandikan bayi, menggendong bayi agar merasakan kehangatan tubuh ayahnya, berjemur untuk merasakan matahari pagi, menyendawakan bayi, dan sebagainya.

Peran ayah seperti di atas juga dapat membuat kondisi ibu nifas akan cepat pulih, kegiatan menyusui pun tidak terhambat.
Ayah ASI, Things To Do and Not To Do

2. Menenangkan dan menyenangkan istri
Suami harus tahu hal apa saja yang dapat membuat istri dalam keadaan bahagia, rileks, dan nyaman.
Misalnya memijat punggung istri yang pegal karena mengurus bayinya seharian, mengizinkan istri jalan-jalan santai, membantu pekerjaan rumah tangga, memberikan kejutan manis, dan memberikan pengaruh positif seperti "bunda pasti bisa memberikan ASI hingga dua tahun", "Bunda harus optimis ya, pasokan ASI akan selalu tersedia", "Menyusui adalah kegiatan berharga yang tidak akan terulang, bun", dan sebagainya.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan suami (Things Not To Do)


1. Kata-kata negatif
    Sebaiknya hindari kata-kata yang dapat menurunkan rasa percaya diri dan semangatnya, serta
    mempengaruhi istri sehingga menjadi malas memberikan ASI.
2. Apatis
    Hindari sikap tidak peduli, suami harus lebih care dan mengetahui segala keluhan yang
    dialaminya. 

Dengan begitu, produksi ASI tetap lancar, saluran ASI tidak tersumbat, bayi tidak mudah sakit karena mendapatkan nutrisi yang cukup, dan keluarga semakin harmonis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar